Minggu, 14 Agustus 2011

Banda Aceh with my friends :)


Akhir Juni 2011, mendapat kesempatan utk mengunjungi kota Aceh. Never thought in my mind, that I will judging marching band contest in Banda Aceh. Apalagi Saya bisa pergi  dengan sahabat saya, Anto banfield. Terima kasih untuk panitya Aceh, Toya dkk yg telh memberikan kesempatan ini
     Rasa exited and happy ketika pertama kali menginjakan kaki di kota serambi Mekah ini. Banyak sekali yg ingin di lakukan dan di kunjungi . Disini Saya sebagai wanita diwajibkan mengenakan baju muslim +penutup rambut di kota ini, Wow...hal yg jarang saya kenakan (paling hanya lebaran atau ke pengajian aja),tapi someday saya pasti akan memakainya. Diantara tugas menjuri, saya dan sahabat saya mulai mengeksplor banda Aceh. Ditemani Fajar Sandjaya, dan Indra (sahabat2 kita) .Kami memilih Naik bentor (becak motor khas Aceh) untuk menyusuri jalan2 di Aceh. Badan gosong dan terpaan angin yg kencang, tdk kita hiraukan , kapan lagi bisa naik bentor keliling kota dgn teman2 yg kita sayangi :). Kita mencicipi  masakan khas Aceh, seperti ayam tangkap. Mie aceh dan kopi aceh!!

               Masjid Raya Baiturrahman

Kunjungan  ke Museum Tsunami, bangunan yg megah dan sangat modern untuk memperingati kejadian Tsunami yg melanda Aceh,telah memberikan pelajaran yg sangat berharga buat saya. Merinding bulu roma saya, ketika memasuki pintu utama yg gelap gulita,kita hanya mendengar alunan suara orang mengaji dan suara aliran air ( seperti kita berada di tengah2 gelombang tsunamami). Saya tercekat dan tertegun.memasuki ruangan demi ruangan yg menunjukan kebesaran Allah swt....AllahuAkbar, betapa besar kuasa Allah. Alhamdulillah akhirnya,kita bisa mampir di Masjid Baiturahman, Masjid yg tetap berdiri walau goncangan gelombang tsunami menghantamnya...sekali lagi kuasa Allah. Lalu kami megunjungii  rumah korban tsunami yg tertimpa Kapal nelayan, dan Kapal listrik PLN yg mendarat ditengah tengah kampung. Esoknya kami ke pemakaman massal di daerah Ulele, mengunjungi masjid. Baiturrahim,  satu2nya bangunan yg utuh d daerah ulele, dan pantai yg mengalami kejadian paling parah pd saat itu.
                       
                        Teman kita, Indra merupakan korban tsunami yg selamat, kedua orang tuanya meninggal saudara2nya banyak yg hilang.. Mendengar cerita indra dan org2yg menjadi korban tsunami, membuat saya sangat  bersyukur pd Allahswt. Malu rasanya, diberi kemudahan dan kebahagiaan,tapi kadang2 lupa siapa yg memberikan itu semua :( .  Hanya sholat saja, kadang2 saya malas dan selalu saja ada alasannya.  (terima kasih buat teman saya yg tdk pernah lelah mengingatkan saya untuk sholat):( . Pakai kerudung aja, setengah setengah, sampai di tegur dan diteriakin polisi syari'ah,akhirnya saya dipermalukan di depan orang banyak di tengah tengah keramaian masjid Baiturahman.Pengalaman yg tdk pernah bisa saya lupakan. Kepergian saya ke Aceh membukakan mata saya,  Betapa kematian begitu dekat dengan kita, siapkah saya  menghadapinya, sudah cukupkah amal saya? ... Setiap hari, saya akan berusaha belajar dan InsyaAllah, menjadi muslim yg dibanggakan Allah swt.  Amien ...

 "Tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan kebaikan dan keburukan sebagai cobaan, Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikanNya (Al Anbiya 35)

                                      Toya, saya, Indra and Anto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar