Selasa, 06 Maret 2012

TRANSITION ( TRANSISI ) (Pergantian equipment)



TRANSITION(Pergantian equipment)
Oleh: Joe Paul

 
Diterjemahkan oleh: I Wayan Juniartha, SS., M.Hum (Junet Juniartha)



Artikel ini akan membuat program penampilan CG anda menjadi lebih baik, SAYA JANJI. Awalnya saya berencana menyertakan topik ini pada seri artikel yang saya buat, tapi melihat banyak tim CG yang sudah memulai program winter (musim dingin)nya, saya pikir akan membantu untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang akan mereka buat nantinya, jika kita membahasnya sekarang.


Salah satu kesalahan yang paling umum dibuat di dunia per-color guard-an adalah ketakutan terhadap transisi equiptment. Sangat menarik mengetahui, bagaimana momen yang sangat janggal ini dapat menghancurkan aliran gerakan dari sebuah program/ paket yang menarik. Saya akan menolong anda menghindari beberapa jebakan yang ada.

Kita dapat mengurangi seluruh pembicaraan ini menjadi satu konsep yang sederhana. Tugas anda, sebagai seoranng designer (perancang program), adalah membuat equipment berganti entah itu secara luar biasa atau tidak terlihat. Ini berarti anda harus berpikir, mengeluarkan energy, dan perencanaan yang lebih untuk menciptakan hal tersebut. Masalah yang timbul biasanya seorang designer tidak “menciptakan” apapun pada saat momen itu datang, dan itulah sebabnya mengapa momen tersebut tidak tercipta. Kadangkala, jika saya mengkritik seseorang, mereka kan berkata: “Saya tidak mau anda ,melihat ke arah sana.” Anda tahu? Saya melihatnya dan sama sekali tidak indah. (kadang mereka bahkan, dengan kurang hati-hati, bilang pada saya untuk melihat ke arah itu). Setiap moment dalam pertunjukan, dan setiap pemain di lapangan perlu untuk mengkontribusikan sesuatu yang positif pada penampilan. 

Selanjutnya, mari kita membahas tentang kesalahan yang umum dibuat dan beberapa ide yang mungkin bisa membantu memecahkan masalah tersebut.

1.      Buatlah (drill/ staging) berhasil pada saat transisi. Jika anda ingin mengambil equipment dari garis pinggir lapangan (atau tepi lapangan football), rancanglah penempatan pemain sehingga terlihat masuk akal untuk membuat pemain melangkah ke arah tersebut. Tidak ada yang lebih buruk daripada melihat sekelompok Color Guard berlarian ke luar arena untuk mengambil equipment berikutnya.

Anda bisa melakukannya dengan bentuk garis lurus yang bergerak ke arah garis pinggir arena, atau pemain dapat mengibarkan benderanya bergantian atau dalam bentuk acak. Anda juga bisa menggunakan alat bantu (level) apapun, sepanjang itu berguna dalam konteks program/ paket yang anda buat dan alat tersebuat dirancang, dikoreografi, dan ditampilkan sepanjang peralihan menuju pergantian equipment. 

2.      Pertimbangkan beberapa jenis gerakan tangan atau pertukaran. Anda dapat menggunakan ide , satu pemain membawa 2 buah equiptment baik itu ketika memasuki atau keluar dari lapangan, dan setengah kelompok dibiarkan di tengah lapangan sepanjang waktu transisi tersebut. Momen pertukaran tersebut tidak harus dalam bentuk toss yang hebat atau trik-trik gerakan yang rumit. Anda dapat melakukan sesuatu yang sederhana yang menarik dan menciptakan momen-momen yang efektif. Kreatiflah.

3.      Setiap oranng tidak harus mengganti equipment nya pada saat yang bersamaan (Saya sungguh-sungguh). Anda mungkin sudah pernah melihat salah satu tim yang sangat sukses dalam menciptakan efek di mana setiap orang mengibarkan silk yang baru pada saat momen “ledakan” musik terjadi. Alasan kenapa hal tersebut berhasil karena itu dibuat dengan keahlian yang tinggi oleh seseorang yang ahli dalam pengerjaannya.

Pertimbangkan pertukaran dalam dua kelompok, atau empat. Anda bisa menggunakan satu kelompok untuk mengendalikan fokus perhatian, sementara kelompok lain secara DIAM-DIAM keluar arena untuk mengganti equipment. Anda juga bisa menggunakan beberapa jenis efek berurutan/ berentetan untuk mengarahkan mata penonton ke arah tersebut. Kemudian pemain pada urutan pertama dapat menganti equipment ketika mata penonton teralihkan dan mereka bahkan tidak mengetahui pergantian tersebut (pastikan membuat sesuatu yg bernilai (memukau) pada akhir pergantian untuk menyelesaikan ide tersebut).

Beberapa tim menggunakan soloist sebagai titik fokus selama momen pergantian equipment terjadi. Hal ini bisa sangat rumit. Pertama, apakah soloist anda performanya cukup kuat sehingga sang soloist (pria ataupun wanita) dapat menarik perhatian penonton? Kedua,  dapatkah anda menciptakan keseimbangan visualisasi yang baik sehingga penonton termotivasi untuk melihat sang soloist dan bukan sisa pemain yang sedang mengganti equipmentnya.

4.      Koreografilah momen pergantian equipment anda. Jika anda tidak dapat menyembunyikannya, buatlah hal tersebut sebagai bagian dari program. Buatlah semenarik mungkin untuk ditonton. Tidak ada hal yang lebih buruk untuk ditonton selain melihat seseorang berlari sambil membungkuk dan mengambil sebuah bendera dalam 4 hitungan. (hal ini juga berlaku di awal penampilan, setelah mereka menari selama 30 detik dan setiap orang secara “ajaib” berdiri di sebelah flag mereka yang diletakkan di tengah-tengah lapangan. Ya… Anda tidak dapat membodohi semua orang. Kita sudah tahu apa yang akan terjadi.


Beberapa hal untuk dipertimbangkan:
Performance adalah kuncinya. Ketika saya menjuri, saya sering melihat transisi akan terjadi di mata pemain. Mereka lupa bahwa mereka sedang melakukan pertunjukan, dan mereka fokus kepada diri mereka dalam mengawasi equipment selanjutnya yang akan mereka mainkan. Mereka harus cukup percaya diri dalam hal bagaimana pergantian equipment itu akan terjadi, jadi mereka tidak perlu memeriksa bagian depan lapangan untuk menemukan equipment mereka. Mereka juga harus sering diyakinkan bahwa kualitas penampilan pada saat keluar-masuk di waktu transisi itu sangat penting. Beberapa orang tidak memahami hal itu. (akan sangat membantu juga apabila anda memberikan mereka tugas untuk dilakukan. Beberapa koreografer melupakan hal itu. Walaupun hanya sebuah karakterisasi, hal tersebut menugaskan pemain untuk menampilkan sesuatu dan tetap membuat penonton terhunbung dengan mereka).
Property dan Backdrops adalah sebilah mata pedang. Orang berpikir bahwa backdrops dapat membantu menyembunyikan kekacauan akibat pergantian equiptment. Kalau anda tidak berhati-hati, backdrops juga dapat mengarah kepada buruknya staging moment (ketika anda mencoba untuk mejejalkan seluruh pemain anda ke dalam 3 buah backdrops), dan alur yang berulang-ulang (ketika kita tahu bahwa setiap pemain berjalan ke balik backdrops, kita akan segera melihat equipment baru muncul).

Lebih tidak selalu baik. Anda tidak perlu mengenalkan equipment baru untuk setiap ide-ide musikal yang baru. Pikirkan pergantian yang akan anda buat. Anda tidak selalu dinilai berdasarkan banyaknya “benda-benda” berbeda yang anda tempatkan di lapangan. Anda akan mendapatkan poin untuk kualitas ide anda dan pencapaian yang dilakukan pemain anda. Biarkan hal ini menjadi penekanan anda setiap kali.
Selalu suguhkan penonton dengan sesuatu yang berkualitas. Jika anda tidak memberikan hal tersebut, maka penonton akan mencari sesuatu yang bisa dilihat. Semuanya tergantung pada anda dalam memutuskan apa yang ingin anda tunjukkan di masing-masing momen dan menjadi hal yang paling penting di atas pentas/ lapangan. Adalah suatu tantangan logistik untuk membuat semuanya menjadi pas sesuai porsinya dan untuk sebuah tim, itu membutuhkan waktu latihan yang panjang, tapi pada akhirnya menjadi sangat pantas untuk ditonton. 

Keterangan:
Drill: momen transisi yang membutuhkan beberapa chart untuk mencapai titik pergantian equiptment
Staging: momen transisi tanpa chart, tpi menggunakan props/ backdrops untuk pergantian equiptment

Diterjemahkan oleh: I Wayan Juniartha, SS., M.Hum (Junet Juniartha)


Kamis, 01 Maret 2012

INTRO COLOR GUARD, ditulis kembali oleh Fadllun Rabbi


COLOR GUARD

1          Wawasan Color Guard
            Sebagai seorang color guard, perlu kiranya kita mengetahui wawasan dari color guard itu sendiri. Meliputi pengertian dan sejarah dari color guard

1.1       Pengertian Color Guard

Color Guard dalam bahasa indonesia memiliki banyak artian, antara lain pemandu warna, pasukan warna, penjaga warna dan masih banyak lagi pengertian lainnya dari beberapa orang yang mengartikan apa itu color guard.
             Color merupakan suatu istilah dalam bahasa inggris yang artinya bendera kenegaraan (national color). Pataka dan banner yang merupakan identitas suatu kelompok perkumpulan /organisasi juga merupakan bagian dari color.  Sedangkan Guard merupakan suatu kata dari bahsa inggris yang artinya pengawal, penjaga atau pasukan pengawal.


Color guard berarti pasukan pengawal/penjaga bendera kenegaraan disertai pataka dan banner sebagai identitas. Umumnya terdapat pada upacara-upacara  formal maupun pada pawai parade angkatan bersenjata


Colour guard salah satu divisi dari Marching band
Color guard merupakan salah satu divisi di drum band/marching band/drum corps, dengan memiliki keahlian dalam penguasaan tari/olah tubuh (basic ballet), penguasaan bendera (flag technique), penguasaan senapan (rifle technique), penguasaan pedang (saber technique) dan penguasaan pendukung lainnya seperti aksesoris (hola hoop, twirling batons, kabuki/simpai, tongkat dan lain-lain) serta penguasaan teaterikal, karena seorang color guard harus dapat menunjukkan ekspresi wajah, memainkan emosi penonton yang disesuaikan dengan repertoire penampilan. 


Kemampuan bermain equipment
Kemampuan Olah tubuh ( gymnastic)

Kemampuan melakukan tarian (dance)

Kemampuan acting and berekspresi

Dalam Color Guard bisa menghabiskan 15 sampai dengan 20 jam atau bahkan lebih per minggu dengan baris-berbaris pada lapangan berukuran 50 x 70 feet atau kurang lebih 16 x 23 meter sambil memainkan rifle dan saber dengan berat kurang lebih 1,5 kg atau flag yang panjang standardnya sekitar 180 cm.
Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mendapatkan hasil sempurna, mendengar instruksi “Hey, Itu salah!”,  “color guard, dimensi…!!!!” “Perhatian lebih baik!” atau “Ayo.. Berusaha lebih keras lagi!” secara terus menerus. Terkadang harus tampil dengan kaki dan tangan yang sakit, bahkan otot dalam keadaan nyeri. Seorang color guard rela berusaha terus walaupun  mengalami keadaaan melelahkan dengan keringat, darah, air mata dan membuat hati tertekan.
Tetapi bermain Color Guard adalah sesuatu yang jauh lebih terasa mengasyikan dengan kerja keras dan kompetisi secara intensif. Bagaimana melakukan hal yang terbaik dan mengetahui bahwa anda memiliki “penggemar” sendiri yang akan selalu memberi semangat dan dukungan, walaupun menang atau kalah. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang color guard. Hal tersebut yang sangat susah untuk diungkapkan.


1.2       Sejarah Color Guard
Di zaman dahulu, ketika jajahan Inggris pada masa perang saudara, ada pemain Bagpipes dan Drums yang dapat dikatakan grup atau sekelompok Band. Pemain-pemain ini selalu mendampingi prajurit untuk menetapkan tempo marching(baris-berbaris) dan untuk memberi semangat. Selain Band, mereka selalu menyuruh beberapa prajurit untuk membawa warna-warna untuk pasukannya. Dari situ berdiri guardsmen pertama. Setelah sekian lama, idenya dipakai oleh banyak orang hingga makin berkembang dan dalam waktu yang sangat cepat setiap pasukan militer mempunyai pengawal untuk membawa warna dari kelompoknya.
Secara berlahan-lahan color guard berkembang hingga menjadi seperti yang dapat dilihat di Marching Band Militer Amerika Serikat. Hingga suatu saat muncul suatu pemikiran bahwa sudah cukup banyak musik untuk memuaskan telinga tapi masih kurang untuk memuaskan mata, maka dari situ awal muncul ide color guard sambil memainkan gerak tubuh/badan dan equipment-equipmentnya menggunakan flag(bendera), rifle(senapan) dan saber(pedang). Bermula teriakan dahsyat dari perang dan kebanggaan tentang warnanya lalu berkembang hingga menjadi seperti penampilan show stopping yang mengiringi penampilan marching band dimana-mana.
Ada masih banyak hal lain lagi mengenai color guard, namun yang paling utama adalah untuk menampilkan warnanya dengan bangga sesuai repertoire yang disajikan merupakan suatu kesuksesan.




2          Color Guard Style,  Equipment dan Teknik
2.1       Color Guard Style
Color Guard style yang ada di  Indonesia maupun di dunia, cukup banyak dan bervariasai, tetapi ketika melihat perkembangan color guard dewasa ini, style dari color guard itu sendiri banyak dikembangkan di divisi yang tergabung di dalam DCI (Drum Corps International) dan WGI (Winter Guard International), dengan equipment standard yang dipakai seperti Flag, Rifle dan Saber.

DCI (since 1972), WGI (since 1976)


2.2       Equipment
            Dari perkembangan color guard di dunia, terdapat 4 (empat) penguasaan yang wajib dikuasai suatu tim color guard yaitu 1 (satu) untuk penguasaan olah tubuh/badan dan 3 (tiga) untuk equipment wajib, antara lain :
a.   Body Technique (Ballet)
Dalam color guard, teknik yang diambil sebagai pondasi adalah basic ballet, dengan penguasaan basic ballet yang dapat dihasilkan adalah pembentukan badan baik sikap maupun performance, pengelolaan bahasa tubuh yang baik, pelatihan kekuatan badan (terutama dibagian pinggang bawah) serta melatih kelenturan tubuh dimana sebagai suatu syarat utama untuk menghasilkan pemain color guard yang baik dan profesional.   


Ballet practice at Latber 2011

Selain dari ballet, dapat dikolaborasikan dengan tari teater, kontemporer, hip hop, ballroom dances serta pengembangan wawasan color guard dari color guard of Indiana “Blast” serta DCI dan WGI, atau dapat juga dari refrensi dari sumber lainnya.

                                     
Selain dari gerakan-gerakan dasar diatas, dapat juga divariasikan dengan gerakan senam (gymnastic) seperti salto, split dan sebagainya. Gerakan ini sangat bagus dan spektakuler tetapi berbahaya, hanya dapat dilakukan dengan proses latihan yang baik dan dilakukan dengan sangat terlatih.

b.   Flag


Bagian-bagian Flag atau bendera terdiri dari tongkat dan kain benderanya terkadang terdapat pemberat dari bahan karet dibagian ujung untuk menyeimbangkan tongkat (rubber pole caps). Dalam pemilihan bahan tongkat pilihlah tongkat aluminium, karena dari segi keseimbangan sangat bagus, sedangkan untuk kain yang paling bagus dan mempunyai efek visual tinggi adalah jenis kain Lame, karena jenis ini sangat mengkilap (seperti memantulkan cahaya) dan ringan, tetapi tidak tahan lama, apalagi dengan perawatan yang tidak sempurna. Untuk kain bendera yang tepat digunakan pada saat latihan adalah kain abute, walaupun tidak mengkilap namun cukup tahan lama.

Berbagai ragam jenis Flag di color guard


Flag terdapat beberapa jenis dan ukuran yang digunakan, sesuai dengan konsep penampilan, yaitu :
1.   Bendera Standard (standard flag)
Bendera ini dengan panjang tongkat 150 cm sampai dengan 180 cm dan terbuat dari aluminium bulat ukuran diameter 7/8 inchi sampai dengan 1 inchi, biasanya digunakan untuk gerakan-gerakan visual yang cepat, riang dan dinamis. Ukuran standard yang dikembangkan di divisi DCI berkisar 180 cm, dengan jenis bendera ini permainan skill sangat mudah terlihat, baik skill teknik bendera maupun tubuh (body language) yang diperlihatkan color guard.
2.   Bendera Besar (giant flag)
Bendera berukuran panjang tongkat 2 m atau bahkan lebih, biasanya digunakan untuk visual klimaks dalam suatu permainan/untuk membuat efek khusus yang mengejutkan.

3.   Bendera Pita (simpai/kabuki)
Bendera dengan panbjang tongkat 1 m atau lebih dan terbuat dari aluminium bulat berdiameter ¼ inchi, diujung  tongkatnya diberi bendera seperti pita dengan panjang pita 2 m sampai 3,5 m. Bendera ini digunakan untuk gerakan yang ringan dan lincah, sesekali dapat digabungkan dengan gerakan ballet.


4.   Bendera Kecil
Bendera ini biasanya digunakan untuk jenis one flag atau double flag (dua bendera yang dimainkan dengan kedua tangan), panjang tongkat 1 m dan terbuat dari aluminium berdiameter ¼ inchi. Bendera ini biasanya digunakan untuk gerakan-gerakan dengan tempo lembut/pelan dan gerakan untuk mendukung klimaks dari suatu pagelaran.

      Diantara ke-empat bendera tersebut, standard flag merupakan equipment yang wajib ada di dalam setiap color guard show.
       
           



c.   Rifle (senapan)


Rifle pada umumnya terbuat dari bahan kayu tetapi ada juga yang terbuat dari aluminium (dipakai star of indiana/blast 2000) dan berbentuk seperti senapan. Bagian-bagian dari rifle terdiri dari bottom, neck, bolt, tip dan strap (optional).  Ukuran panjang rifle terdiri dari ukuiran 34 inchi, 36 inchi dan 39 inchi, sedangkan beratnya berkisar antara 0.8 sampai dengan 1,5 kg, tetapi lebih baik menggunakan rifle yang ringan, sangat kuat, tidak mudah patah, serta yang seimbang. Untuk menguji keseimbangan rifle dapat dilakukan dengan meletakkan rifle pada posisi berdiri, apabila rifle ini dapat berdiri maka dapat dikatakan seimbang. Dalam pemilihan ukuran, sebaiknya menggunakan ukuiran 36 inchi, karena ukuran ini sangat tepat untuk gerakan yang konsentrasi ke body language ataupun ingin menonjolkan skill teknik dalam bermain.
                                  
                       

d.   Saber  (Pedang)


Alat ini terbuat dari baja (steel) yang kuat dan tahan lama/tidak mudah bengkok. Berbentuk seperti pedang dan agak melengkung serta pipih/tipis, Bagian-bagian dari saber antara lain hilt, handle, blade dan tip dengan ukuran panjang saber 32 inchi, 34 inchi, 36 inchi dan 39 inchi. Dalam pemilihan ukuran sebaiknya disesuaikan dengan keadaan player, tetapi saber yang tepat adalah ukuran 39 inchi karena dengan ukuran yang panjang ini, penampilan akan sangat terlihat berskill dan atraktif.
                                                                       
                                                       
Selain ketiga equipment wajib, ada yg disebut Special equipment

Yang merupakan modifikasi dari equipment wajib yg di pergunakan dan dimain kan dengan teknik color guard.
 
  
SPECIAL EQUIPMENT ( equipment modifikasi yg dipergunakan dan dimainkan dengan teknik color guard)

e.   Aksesoris
Selain dari ketiga equipment wajib diatas terdapat pula beberapa aksesoris yang mendukung penampilan color guard, tetapi  merupakan bagian yang tidak wajib ada disetiap penampilan color guard, tergantung dari repertoire yang ingin disajikan. Aksesoris tidak harus terpaku dengan sesuatu yang mencerminkan color guard, banyak benda yang dapat dijakdikan aksesoris seperti kursi, karpet, topi, tongkat dan masih banyak lagi. 


Aksesories kipas ( not equipment)


                      
d.  Lain-lain
Tambahan lainnya yang terpenting adalah sarung tangan color guard atau disebut dengan finger free glove, berfungsi untuk melindungi tangan color guard dari cidera ketika bermain, pilih bahan yang tidak licin, elastis, nyaman ditangan, tidak kaku/keras, sesuai dengan ukuran tangan. Sehingga memudahkan dan mendukung pada saat memainkan equipment.
GLOVE FOR COLOR GUARD

Selain itu carrying case bag atau tas tempat penyimpanan equipment juga sangat membantu pada saat membawa equipment kemana-mana, bentuknya seperti tas ransel yang sangat mudah dibawa. Ada juga wadah sebagai penyimpanan equipment ketika tidak digunakan, yaitu equipment rack. Penting adanya sebuah rak khusus untuk penyimpanan, selain membuat agar awet, rapi digudang penyimpanan dan tidak cepat rusak. 
Color guard  equipment bag/case


Electrical tape

Tape electrical, color guard tidak pernah lepas dari karena seorang color guard sangat memerlukannnya untuk membalut equipment agar tahan lama dan melindungi bagian-bagian penting equipment, selain itu juga tape electrical yang berwarna dapat membuat equipment menjadi tampak beda.
f.  Perawatan Equipment Color Guard
             Perawatan equipment color guard, dapat dilakukan dengan :
1.    Pencucian bendera setelah dipakai, serta mensetrikanya pada bagian yang bisa dan perlu disetrika.
2.    Membersihkan dan merawat pole (tongkat bendera), rifle, saber dan aksesoris lainnya setelah dipakai.
3.    Untuk melindungi alat dan tangan dari kerusakan, maka color guard wajib menggunakan sarung tangan kulit (sarung  tangan tanpa penutup pada jari) disebut denga  finger free gloves selama latihan dan penampilan berlangsung.  Equipment sebaiknya tidak bersentuhan langsung dengan tangan, karena keringat dari pemain dapat merusak equipment.
4.     Equipment tidak boleh diletakkan sembarangan/tanpa alas dan diduduki bahkan sampai terinjak, untuk menghindari  kerusakan, seperti sobek/pecah/patah dan sebagainya.
5.    Selama memainkan alat dan atau berdelatan denagn alat, tidak boleh menyalakan api, makan dan minum.
6.    Adanya tempat penyimpanan (carrying case bag) yang baik dan melindungi equipment dari kerusakan, misalnya : flag pole case, rofle dan saber case, dan lain-lain.

Hal yang perlu ditanamkan kepada seluruh color guard dan divisi lainnya adalah selalu untuk menyayangi alat yang dimainkan, ini diibaratkan hidup dan mati kita, karena tanpa alat-alat tersebut color guard tidak dapat berbuat apa-apa.



Fadllun Rabbi, alumni MBUII
                                             


 Di tulis kembali oleh Fadllun Rabbi
 Picture by Diana Sari

 
Sumber penulisan :
1.      Fadllun Rabbi, “Laporan Tugas Akhir Panduan Teknik Color Guard Pada Marching Band dengan Berbasis Multimedia”, 2009, BAB II
2.      Renggana DP, “Color Guard Show Design”, PTL VI MB UII, 22-23 Maret 2005.
3.      Jens, Color guard corner, Trend Marching




WHAT IS ENSEMBLE ANALYSYS ANIWAY? in Bahasa Indonesia

                                                                           
                                                                                 by Joe Paul, Colorguard educator
                                                 Diterjemahkan oleh I Wayan Juniartha SS M Hum (Junet Juniartha)
                                                         
 
Apakah Ensemble Analysis?


Apakah sebenarnya Ensemble Analysis itu? Banyak orang (pelatih-pelatih Color Guard) Menanyakan saya pertanyaan ini. Dan hal itu membuat saya tertegun. Bagi saya Semuanya sudah sangat jelas, tapi kenapa mereka masih belum mengerti? Ternyata dengan banyaknya orang yang bertanya, saya menjadi kaum  minoritas dalam hal ini.
Saya akan mencoba menjelaskan hal ini beberapa bulan ke depan., bersamaan dengan pemikiran bagaimana membuat CG anda menjadi lebih baik.
Singkatnya, Ensemble Analysis (atau Visual Analysis, atau Visual Composition dalam Marching Band) adalah penilaian sebuah desain visual dari sebuah program. Hal tersebut bukanlah mengacu tentang pertunjukannya atau emosinya (kita biarkan hal tersebut digarap oleh orang-orang GE). Seperti namanya, Ensemble Analysis adalah analisa dari sebuah desain program berdasarkan elemen-elemen dari prinsip-prinsip pendisainan.
Jika anda mengikuti kelas desain di kampus-kampus lokal di daerah anda (hal ini bukanlah sebuah ide buruk) anda akan belajar tentang bagian-bagian desain sebuah bangunan, seperti : Space (ruang), Line (garis), Shape/Form (bentuk), Direction (arah), Color (warna), Value and Texture (nilai dan tekstur), dan Principles of Design (prinsip; aturan dalam menggunakan elemen tersebut), seperti: Unity (keutuhan), Emphasis (penekanan), Balance (keseimbangan), Proportion/Scale (ukuran/ skala), Movement (pergerakan), Repetition/Rhythm/Pattern (pengulangan/ ritme/ pola), Contrast (kontras) dan Variety/Harmony (variasi/ keseragaman). Beberapa buku atau daftar mungkin menunjukkan perbedaan yg tipis, tapi umunnya hal-hal tersebut di ataslah yg anda dapatkan/ baca. (untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang hal ini, bisa dicari di laman “Design Basics” pdf. Istilah-istilah di atas dapat digunakan untuk menggambarkan setiap desain program yg pernah dibuat. Untuk latihan anda, temukan satu hal/ program yang telah didisain/ dirancang dengan baik dan perhatikan konsep/ elemen manakah yg lebih dominan? Elemen manakah yang peling menarik perhatian anda?
Dalam dunia Marching Band, kita mengartikan ulang Visual Design, yang pengertian harfiahnya selalu statis/ kaku baik hubungannya dengan time (waktu), physical motion (pergerakan secara fisik) dan  music (musik), Jadi, kita tidak sepenuhnya cocok dengan standarisasi istilah-istilah di atas. Untuk menyesuaikannya, kita telah membuat beberapa istilah unik, seperti “horizontal orchestration” (yang akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya).
Seperti hal-hal lainnya, ketika anda akan benar-benar mengolahnya, desain adalah konsep yang cukup sederhana.
Saya akan memaparkan kenyataan yang (benar-benar) sederhana tentang pengertian desain itu: Adalah menemukan HUBUNGAN antara elemen-elemen yang berbeda dari sebuah komposisi dan mengatur hubungan tersebut untuk menciptakan satu kesatuan yang utuh.
Sesederhana itu.
 
Tidak perduli yg anda desain, apakah anda memulai dengan sebuah idea atau visi untuk ruang tamu atau penampilan CG atau busana. Kemudian anda akan memikirkan beberapa kombinasi yang berbeda dari elemen-elemen tersebut dan memutuskan apakah anda ,menyukai cara elemen-elemen tersebut bekerja bersama-sama atau tidak. Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul: Apakah lukisan di atas sofa itu terlalu kecil (SCALE); Apakah warna flags cukup menonjol dari seragam pemain (CONTRAST); Warna gelap membuat lebih ramping (VALUE). Selama anda mulai mencari semua kombinasi-kombinasi yang memungkinkan, hal tersebut bisa jadi membuat anda kewalahan. Mengetahui konsep-konsep yang paling sederhana di antara semua konsep yang dipirkan, dapat membantu anda membuat pilihan yang tepat.
Jadi tujuan dari juri Ensemble Analysis adalah menginterpretasikan ide anda, menilai keunggulan ide tersebut, dan mengatakan kepada anda sebarapa sukseskah anda dlam mewujudkan ide anda di lapangan. Itulah penjelasan tentang komposisi atau APA. Kita akan membicarakan tentang BAGAIMANA di lain waktu.
Jadi, setelah anda mengetahui segala hal yang perlu diketahui tentang desain, anda dapat dikatakan sebagai seorang ahli (atau semacanya). Setiap orang mempunyai inner sense terhadap desain. Beberapa orang memang lebih pintar disbanding yang lainnya. Kabar baiknya adalah anda selalu bisa belajar lebih banyak. Baca buku, ikuti kelasnya, atau mulai memperhatikan dengan seksama terhadap segala hal yang anda lihat. Kuncinya adalah mengembangkan kemampuan anda dalam hal mengamati sesuatu. Untuk hal ini, anda bisa mengatakan menyukainya atau tidak, tapi pahami alasannya. Kenapa? Anda harus melihat lebih dalam (dan juga berbicara) untuk mengetahui hal yang membuat desain-desain tertentu berhasil atau tidak.
Dan inilah, teman-temanku, semua hal yang dimaksud dengan Ensemble Analysis.
Sampai jumpa dan selamt mendesain!


Diterjemahkan oleh I Wayan Juniartha SS., M.Hum/ Junet Juniartha