Rabu, 01 Agustus 2012

Silk Painting Tutorial Fading

Designer Angela Khebou, StellaUSA.net , has written a wonderful step-by-step how-to on painting a faded colorguard flag.  It’s a great first project if you’ve ever wanted to give painting flags a try!

Silk Painting Tutorial Fading

Colorguard Flag 35” x 52”
By Designer Angela Khebou, StellaUSA.net
This is a very easy way to get a beautiful faded flag for your color guard. This technique can be done in any color that you can mix, as long as you use Marabu. I have tried other silk paints and they just don’t work the same. The best place to make this is outside it’s a little messy.  Make sure you pick a nice shaded area, the sun will bleach the color when it’s wet.

Supplies

10mm habotai silk 35” x 58” (abutai )
Marabu silk paint 055 and 005
2 plastic containers for mixing paint
Clothespins and line
Plastic bag
SILK PAINT (bisa dibeli di gramedia)













1.    Mix colors, dilute with water until you get the desired color. I like to use a white paper towel to test my colors.
Step One
2.    With the silk length wise put a little less then ¾ of the silk in the blue and let it soak up the paint.
Step Two
3.    Put the rest of the silk in the pink. Make sure both the blue and the pink dyes all the way through the layers of silk. Squeeze out the pink dye and set it to the side, on the plastic bag, do the same for the blue. Don’t let the colors touch.
Step Three
4.    Between two people hold the silk taunt, someone on the blue side and the other on the pink side. Quickly open the silk and find the corners, be careful don’t let the two colors touch when you open the silk.
5.    Hold the 4 corners between the two of you and shake it vigorously until it’s mostly dry. Shake it, get messy the dye should be splattering
6.    Pin your flag on a clothes line to dry the rest of the way. Keep the silk out of the sunlight while it’s drying.
Step Six
7.    After the silk flag is dry fix the paint using the manufacturer’s directions with an iron, or you can use the oven if you have a large quantity. Fixing the paint will make it permanent.
Step Seven

Jumat, 15 Juni 2012

PACING


Mengintip Sedikit Tentang Pacing
Chris Casteel

Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan pacing? Pada titik ini di musim kompetisi, anda mungkin telah mendengar istilah pacing sebagai bagian dari komentar General Effect. Pacing menjadi patokan dalam kriteria General Effect yang menjadi bagian kedua di Repertoire pada lembar penilaian WGI.
Tapi, sebelum kita melangkah lebih jauh, saya akan menjelaskan kata pacing seperti yang digunakan dalam aktifitas kita (Marching Band/Drum Corps). Pacing mengacu pada kapan dan di mana efek-efek yang telah direncanakan terjadi dalam show dan seringkali menunjukkakn alur, irama, atau efek yang disajikan melalui show design. Tapi sesuatu yang seringkali dilupakan ketika memahami pacing adalah hal-hal yang terjadi diantara pacing. Apabila sudah dipahami bahwa semua yang terjadi di atas arena lomba dibandingkan dan dievaluasi secara terus-menerus, maka sudah dipastikan bahwa perkembangan efek-efek tersebut akan menjadi sama pentingnya dengan efek itu sendiri. Kebanyakan dari kita menyebut hal-hal yang terjadi diantara momen sebagai transisi, baik itu ide maupun equiptment.
 Beberapa tahun yang lalu, saya diberikan kehormatan untuk mewawancarai Karl Lowe dalam sebuah WGASC webminar yang berfokus pada proses kreatif beliau dalam beberapa tahun belakangan dengan tim guard kelas dunia, Fantasia. Salah satu dari sekian banyak pembahasan dari seminar tersebuat adalah sebuah fakta bahwa pacing dalam show-nya adalah penggabungan efek keseluruhan dan pengembangan momen-momen. Dia mengartikan pacing sebagai momen-momen yang berkembang. Hal ini mengacu pada penciptaan show keseluruhan yang dirancang dengan efek yang ditempatkan secara tepat berdasarkan atas pengaruh musik atau desain yang secara kuat didukung oleh berkembangnya (dengan kata lain adalah transisi) momen. Jika anda berpatok pada konsep pacing ini, kemungkinan pacing akan berhasil untuk anda dan bukan malah menjatuhkan anda.

Satu hal lagi sebelum saya selesaikan tulisan ini. Seringkali kita terjebak dengan kata “flow” dalam pengertian pacing. Flow mengacu pada bagian-bagian dan pendugaan terhadap peningkatan momen, perkembangan antara efek-efek yang dilakukan sebagai bagian-bagian yang terhubung dan menyatukan keseluruhan program sebagai satu kesatuan yg utuh. Tetapi, flow tersebut tidak harus terjadi sejalan dengan desain yang telah direncanakan. Pengembangan dapat diciptakan dari hal yg berlawanan dan berbeda yang dapat memungkinkan meningkatnya efek, yang ditempatkan sebelum momen atau setelahnya. Saya pikir apa yang coba saya jelaskan di sini adalah bahwa ada banyak cara utuk menciptakan keberhasilan dan perasaan yg kuat dari pacing terhadap show anda.


Ketika dan jika anda mendengar kata pacing dalam komentar juri sadarilah ketika komentar itu mengarah langsung pada penempatan dan berhasil tidaknya efek dalam show anda, anda mungkin harus melihat lebih dalam untuk menentukan bahwa anda telah mengembangkan efeknya, dalam hal ini memandang SEMUAnya telah dievaluasi dan dibandingkan secara terus-menerus, tidak hanya pada momen besar saja.

Diterjemahkan oleh
I Wayan Juniartha SS., M.Hum. (Junet Juniartha)

Senin, 14 Mei 2012

What Justin and Attapol says about Us?

          Pada tanggal 5-6 Mei  Indonesia Ekspresi ,  mengundang 2 clinician color guard yaitu Attapol Klaitong dan Justin Sparks ke Indonesia utk melakukan coaching clinic dan judge utk Indonesia Ekspresi 2012. Akhirnya  Untuk pertamakalinya kita bisa belajar dari pelatih2 cg yg berasal dari luar Indonesia. Thanks to Indonesia ekspresi team. 


Who's Justin and Attapol? 

He always smile :)

              Justin Sparks ,lahir 29 tahun yang lalu, dan sekarang menetap di Colorado USA. Justin pernah menjadi member Nothern Light, salah satu grup WGI favorit saya:), dan Justin juga bergabung dgn Blue Night DCI sbg colorguard. Sekarang justin aktif melatih unit2 MB di Colorado dan organisasi colorguard disana, dia juga salah satu pendiri Oracle (dance contemporer). Cita2nya adalah menjadikan colorguard salah satu cabang di OLympic games. Dan dia sedang melakukan persiapan untuk mewujudkannya.Sebulan terakhir ini,justin bertugas di Thailand menjadi salah satu konsultant di satu unit disana.  Pria yg gemar mencoba kopi dan makanan dari seluruh dunia,  bercita cita akan membuat satu program tv kusus tentang kopi dari seluruh dunia. Dari sekian banyak jenis kopi yg dia coba, His favorite is kopi luwak from Indonesia... :)

                                                                          

                            Attapol Klaitong lahir 24 tahun yang lalu, saat ini dia adalah colorguard technician utk Siamyth Drum and Bugle corps. Sebelumnya Attapol juga bekerja sebagai cg technician di Attawit Comercial College,Phranakron university .  Band2 besar ini sudah banyak berprestasi di kejuaraan besar di Thailand. Selain itu attapol juga melatih beberapa unit sekolah top di Bangkok.

Beruntung sekali justin dan Attapol bisa hadir di Indonesia Ekspresi dan berbagi ilmu dan pengalaman untuk kita semua.
    Selama 2 hari 5-6 Mei Justin dan Attapol  bertugas menjadi clinician and judge cg di Indonesia Ekspresi 2012. Dibawah ini adalah koreksi dari mereka berdua untuk kita :)

  
FLAG CLASS by Attapol Klaitong
WEAPON class by Justin and Attapol


And, What Justin and Attapol says about us?
Justin say"

1. Saat melakukan toss, tangan kebanyakan berada diposisi yg salah. Setelah  me release equipmentnya ke udara,posisi tangan(free hands) sering tidak beraturan. Color guard Harus disiplin dalam menempatkan posisi tangan  pada saat equipment di udara dan menangkap equipment dengan  posisi tangan yg benar pula. Banyak terjadi,tangan berada diatas kepala ,menunggu equipmet agar mudah ditangkap. Padahal posisi tangan tersebut justru berbahaya dan membuat equipment tidak tertangkap dengan benar.

Belajar disiplin dengan posisi tangan


2. Titik release equipment yg tidak sama dan tidak seragam. untuk riffle and saberTitik lepas terbaik  berada sejajar disamping mata.

3.Hampir semua cg tidak memperhatikan dan tidak disiplin pada posisi dan postur badan   pada saat melakukan gerakan. Keseragaman sikap dalam pergerakan tubuh. Seberapa tinggi kaki diangkat, seberapa lebar bentangan tangan, tinggi loncatan, posisi kepala, dll. Dan yg paling kelihatan adalah posisi kaki ,hampir sebagian color guard  tidak konsisten dalam melakukan point kaki. Disaat sedang performance kadang kaki melakukan point,kadang cg lupa melakukannya. (ternyata justin benar2 memperhatikannnya :))

berlatih demi plie
a
belajar tendu :)

4. Misintepretasi pada musik, terutama di individual contest cg, "What you  see is what you hear.." Dimana musik dan gerakan harus match. Koreografi harus direncanakan dengan matang, disesuaikan dengan musiknya, seperti  aksen, rythme,pergantian tempo,dinamika .dll. Color guard harus Paham dengan 
Maksud dan tujuan dari musik yg akan kita pergunakan. Supaya bisa berhasil dengan baik menyampaikanny a ( delivered) ke jury dan penonton.
5, Stamina cg dalam melakukan gerakan yg cenderung terlihat kecapekan dan kehabisan nafas sewaktu sedang melakukan performance.. Untuk itu" breathing "sangat penting. Kapan harus Bernafas pun ada aturannya. Dan harus selalu dilatih fisik dan staminanya.
6. Tidak perlu memakai banyak equipment. Malah akan menambah kotor performance. Penggunaan equipment seefisien mungkin, dipergunakan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhannya.
Dan  saya perhatikan,di Indonesia hampir semua  colorguard menggunakan Airblade sbg equipmentnya. Sementara,Penggunaan aairblade di Amerika sudah sangat jarang sekali,hampir tidak ada..

 Attapol say:"
1. Color guard rata2  mengabaikan detaiL. Banyak  cg yang mempunyai skill  dengan vocabulary diatas rata2,  tapi tdk dikuti dengan eksekusi yg menunjang. Sebagian besar  pergerakan banyak terlihat berantakan (messy) karena detail yg diabaikan.

2. Untuk basic warming up cg ,pada intinya semua cg sudah  melakukan basic teknik yg benar.  Kesalahan yang  sering terjadi adalah  penempatan titik2  sudut yg tidak sama saat melakukan gerakan, terutama saat melakukan carving, artikulasi yg kurang jelas,  grip2 yg tidak seragam, saat melakukan toss dan sekali lagi detaiilnya harus lebih di garap.


. Apa yg di bicarakan Justin dan Attapol diatas, harus dijadikan tantangan buat kita. Koreksi dari mereka merupakan PR yg harus segera digarap, yuk kita kerja keras memperbaikinya, semoga  kedepannya, semua  point2 kelemahan kita diatas bisa hilang semuanya! Semangaaaaat!! :)

Nah kalau yg ini pujian dari mereka buat kita "

Color guard Indonesia mempunyai potensi yg besar dan banyak color guard 2 yang berbakat, dengan skill diatas rata2. 

Aditya (Brawijaya)

Kreatifitas nya sangat mengagumkan. Penggarapan show yg terencana dengan baik. Menghasilkan penampilan yg kaya akan seni dan berkwalitas. Shownya Memiliki daya tarik yg tinggi dan sangat menghibur



Penghayatan  karakter dalam melakukan peran rata2 sudah dilakukan dengan baik. Attapol dan Justin kagum dgn pemeran Sherina dari universitas brawijaya dan Geisha by Haslan "Mereka bagus dan sangat total  melakukan peranan nya. "



Justin sendiri  kagum dengan junior class, dimana anak2 usia TK dan SD sudah menjadi  color guard player  dan bermain dengan teknik yg benar dan vocab yg  cukup luas. . Di Amerika di tingkat SMP baru diperkenalkan dengan dunia Drum corps. Karena itu dia tidak bisa membayangkan bagaimana hebatnya anak2 seusia TK di Indonesia apabila continue berlatih sampai usia dewasa. Pasti akan menjadi colorguard hebat setinggkat colorguard WGI dan DCI. Atau bahkan bisa lebih dari itu. :)

aa
The Juniors


Dan akhirnya, Justin and Attapol says
" Terima kasih sudah diberi pengalaman berharga, dan kesempatan  mengenal colorguard di Indonesia,kalian sangat menyenangkan, kami banyak belajar  dari kalian , semoga kita bisa bekerja sama lagi dilain waktu"

Terimakasih juga Justin and Attapol, terimakasih masukan dan pelajaran yang berharga buat kita color guard Indonesia. Terimaksih teman2 dan sahabat untuk suportnya. VIVA COLORGUARD INDONESIA!


.

Selasa, 17 April 2012

Di suatu siang,di ulang tahun nenekku.....

              Hj. Tukini Koesnoen, kini berusia 87 thn.Beliau adalahsalah satu wanita mulya ciptaan Allah yg aku kagumi dan sumber inspirasiku. Darah beliau  mengalir di diriku lewat darah ibuku Hj.st Roendjani Sadiyo. Ya, dia adalah nenekku. Kami cucunya ,memanggilnya mbahUti, anak dan keponakan kami memanggilnya Yang yut. 
              She's very special . Di  usianya yg masih sangat muda, beliau ditinggal suaminya dengan 7org anak yg belum mandiri dan 1 anak yg masih dalam kandungan. Kakekku H.Koesnoen meninggal di usia yg sangat muda,40tahun. . Perjuangan nenekku membesarkan 8 anak2nya bukan hal yg mudah, perjalanan beliau sebagai orang tua tunggal penuh dgn liku liku dan cobaan, kota Madiun menjadi saksinya.

 a
Nenekku diapit ibukku,St Roendjani Sadiyo dan tanteku Anik Notodirjo
         Terimakasih kepada Allah swt yg selalu memdampingi Hj.Tukini Koesnoen , mengantarkan 8 anaknya ,6 om ku,ibu ku dan 1tanteku menjadi orang2 yg berguna dan membanggakan . InsyaAllah kami cucu dan cicitnya nya, juga bisa membanggakan beliau,nenekku ,mbah uti,yangyut Hj Tukini Koesnoen. We love u so much..... Happy bday mbah uti,yangyut kami tercinta....

   5 April kemarin beliau merayakan hari jadinya yg ke 87thn. Baru kemarin, Saya and my sista' Fani en Kiki  mengadakan makan siang keluarga  buat merayakannya. Only Sadiyo family dan tanteku Anik Notodirjo. Dibawah ini foto hasil jepretan BB kita2...:)

 Susah banget ngambil foto ini,hihihi...liat aja posisinya...susah ngatur keponakan2ku tercinta


                                              Nah, Ini hasil yg paling mendingan deh..:)

,

                Keponakanku full package, Farah, Nadine, Vio, Ariel and Kanaka"bombom"



Tiga generasi.....Mbah uti.ibu,tanteku, my sista' Alfani Wiryawan and Niki Reynaldi



Ini tanteku, Aniek Notodirjo. Beliau tidak pernah melihat ayahnya, karena kakekku meninggal saat tanteku masih dalam kandungan. Sekarang mbah uti tinggal dengan keluarga tanteku... terimakasih tante anik...


            Cicit terkecil dari keluarga Sadiyo, si bombom,"Kanaka" lagi ngantuk.. :) he is so adorable...sayang,bapakku tidak sempat melihatnya.......


Aku and Farah,keponakkanku yg sudah ABG.....:) seperti baru kemarin gendong2 Farah..hmm..time runing so fast.....
.

Senin, 09 April 2012

Unforgettable moment

The Bandettes, DCI tour


Dreams come true.... ya, ikut DCI tour adalah salah satu mimpi saya, dan, akhirnya saya berkesempatan  ikut DCI tour pada tahun 1996. , Semua itu, Berawal dari ajakan Alm. Pak iwan dan mr bijl utk membantu st ursula (PSUMB) yg pada saat itu membutuhkan pelatih cg, sampai akhirnya saya diberikan kesempatan utk ikut DCI tour, bergabung dgn Bandettes All Girls Drum and bugle corps sebagai asistent cg coach.. Unforgettable memories, banyak sekali pelajaran kehidupan yg saya peroleh selama hampir 4 bulan, tinggal di negeri orang


Colorguard member, Lora and me

,
Bandettes bermarkas di sault ste marie, canada, terletak di perbatasan USA-Canada. hanya cukup melintasi jembatan, kita sdh sampai di michigan USA. Kota kecil,cantik , seperti kota kecil  di film "runaway bride". Selama hampir 4 bulan,kita mondar mandir USA-Canada utk ikut tour DCI, hampir 70persen waktu dihabiskan di perjalanan. Lebih dari separuh Amerika, saya jajahi. North east, midwest,  south . Hanya west aja yg tidak terjamah :). 

 a,
Sault ste Marrie Canada

Saya tinggal dgn orang tua asuh saya keluarga keturunan Itali, De Luca famliy,yg sdh lama menetap di canada. Mereka sangat hangat dan care sekali sama saya. saya  enggak akan pernah lupa, di ajak ke jamuan makan malam keluarga besar itali, makanan berlimpah, penuh senda gurau, seperti pesta  di film mafia yg pernah saya tonton :)... Thanks a lot De Luca Family...

Ini dia De Luca Family,Marrie De Luca, Christina De luca, Grand ma en Grand pa Frank De luca


        Bandettes didirikan oleh Mary Wilson.  Semangatnya, visinya,Bijaksananya merupakan insipirasi buat saya. Kagum dgn ketegarannya dlm menghadapi masalah and now matter what,she never angry.. :) . Rumah beliau mengingatkan saya sama rumah Capt vantrop di film sound of music. Rumah megah dengan danau dibelakang rumahnya,saya sering menghabiskan waktu bengong2 menikmati danau tempat mendaratnya pesawat2 cesna... Awesome! (Kata ini saya dpt pertama kali di sini :) ). Dan  sebagai  satu2nya muslim, kendala yg saya dapat masalah makanan. Marie selalu memasakan menu kusus buat saya, yg bebas pork. Thanks a lot Mary :)

Mary Wilson

Pelatih2 didatangkan dari amerika, pelatih saya Lora morton, alumni the holy Cadets. Pertama belajar drop spin ya sama Lora :). Sebagai asisten Lora, saya harus kerja keras mengejar ketinggalan saya, mempelajari chart display mereka, hapal semua choreografinya... Capek fisik dan fikiran ,but iam very2 happy!! Tugas saya setiap hari : mimpin warming up, bantuin drill cg, belajar coreografi baru dan transfer materi ke anak2. Kita berlatih dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam everyday ... :o

Lora Morton, CG coach
 
With Dawn Rucker, percussion coach

Anggota band hanya berjumlah 40 org, all girls. Berusia antara 12 sampai 19 tahun. Seru banget gaul sama mereka, mempelajari sifat, tingkah laku dan kebudayaan mereka. Seperti Amanda dan Alicia yg baru berusia 12 tahun, tapi tingkah laku mereka seperti remaja 17 tahun.. Hehehehhehehe :) banyak suka,duka yg kita alami bersama, hmmm miss those moments so much.

Bandettes girls


Di antara perjalanan yg panjang dari kota ke kota, ada 1 kota yg membuat saya jatuh hati. Namanya Charlevoix, Canada. Kota kecil dgn pemandangan yg indah sekali, seperti di lukisan2. Someday I will be back..( Itu yg ada di benak saya saat pertama kali melihat kota  itu ,dan sampai hari saya masih berangan angan kembali  ke charlevoix dgn org2 yg saya cintai : )


Charlevoix Canada

Terima kasih buat PSUMB, alm Pak iwan, mr bijl, suster, arti,ivone, my parents 
dan pada akhirnya Terima kasih sama Allahswt, yg memberikan saya kesempatan yg sangat berharga....


my favorite n\ote from Alicia :)

a

Jumat, 06 April 2012

WICKED...green...green...green...

       

                        Pertama tama terimakasih buat mas Alex Hassim dan mbak Dina jusuf yg sudah traktir nonton Wicked di Sand theater spore. Dapet seat yg bagus pula!...hihihiiihi happy happy happy deh dapat rejeki yg tak terduga!! Sejak Wicked main di spore, saya sdh pingin banget nonton, apalagi lagu2nya , Defying gravity, One short day, jadi lagu favorit saya.  Akhirnya akhir Maret kemarin aku nonton juga!

In\i dia mbak dina en mas Alex yg traktir aku nonton Wicked


            Sebelum nonton   Wicked (Broadway  musical music and lyric by Stephen Schwartz),   kita harus tahu duli cerita The  Wizard of oz ( film,1939),Karena  jalan cerita  Wicked  merupakan plesetan dari  cerita Wizard of oz yg menceritakan kisah perjalanan hidup Elphaba ( Wicked witch of the west) dan Glynda (Good witch of the north) .

Glinda and Elphaba

            Sejak kecil saya sdh nonton classic movie “Wizard of oz, dan  jatuh  cinta berat sama soundtrack musicnya “Over the Rainbow”  . Sudah tertanam  dibenak saya,  Elphaba adalah sosok antagonis, penyihir jahat musuh dorothy, sementara di  Wicked, Elphaba digambarkan dr sisi yg sebaliknya. Demikian juga dgn Glynda kita tdk pernah menyangka pada awalnya ,kalau glinda memiliki sifat ambisius dan selalu ingin popular.  
                                        

No good deed
.            
        . Salut buat  pembuat ceritanya yg berhasil memadukan 2 cerita dgn cara yg tdk terduga duga, kehadiran  Dorothy,toto, digambarkan secara abstrak, hanya lewat gambar siluet, suara, dan dari dialog2  dan halus sekali membaur dgn jalanceritanya .Banyak surprising moment , kita jadi tahu siapa sebenarnya Tin man, cowardly lion, scarecrow, dan ternyata Wizard of Oz ayah dari Elphaba

EMERALD CITY
         
                       Dan selama 3 jam pertunjukan otak saya dituntut bekerja keras,selain harus manerjemahkan bahasanya(maklum bahasa inggris pas2an hihihiihi), harus juga mengartikan maksud yg tersiratnya, lalu mencari konklusi sendiri kemudian mengaitkan dgn  2 cerita tadi. Seperti mistery yg harus dipecahkan...  Sementara disaat yg sama kita di suguhkan tampilan audio dan visual yg menakjubkan. Dari costum, property, tata panggung , lighting, bagus sekali. Belum lagi, music dan lagu2nya yg begitu indah.  Kemampuan individual dr para pemerannya, tariannya,stamina suara, kwalitas suaranya buat saya terkagum kagum.( Btw,Kalau enggak kaya gitu,mereka enggak akan lolos audisi main broadway musikal hehehehhe).


Elphaba show her power (breath taking moment)



 Kalau ditanya perbedaannya dgn broadway musical Lion King, sudah tentu berbeda dilihat dari sudut pandangnya. Sama2 bagus dan mengagumkan, lion king lebih festive, meriah, so many color, ceritanya mudah dicerna di segala usia.  Kalau Wicked lebih simple dan limited color, and there's a story,behind the  story.   Itu menurut pandangan saya ya... :)


    And My favorite scene : Emerald city! Everything greeen,green and green! Secara green is my favorite color . Bravo green!!! :o



My design for Emerald city :) (enggak ketinggalan sunglasses nya hii..hi.hi)

Merchandise