Senin, 14 Mei 2012

What Justin and Attapol says about Us?

          Pada tanggal 5-6 Mei  Indonesia Ekspresi ,  mengundang 2 clinician color guard yaitu Attapol Klaitong dan Justin Sparks ke Indonesia utk melakukan coaching clinic dan judge utk Indonesia Ekspresi 2012. Akhirnya  Untuk pertamakalinya kita bisa belajar dari pelatih2 cg yg berasal dari luar Indonesia. Thanks to Indonesia ekspresi team. 


Who's Justin and Attapol? 

He always smile :)

              Justin Sparks ,lahir 29 tahun yang lalu, dan sekarang menetap di Colorado USA. Justin pernah menjadi member Nothern Light, salah satu grup WGI favorit saya:), dan Justin juga bergabung dgn Blue Night DCI sbg colorguard. Sekarang justin aktif melatih unit2 MB di Colorado dan organisasi colorguard disana, dia juga salah satu pendiri Oracle (dance contemporer). Cita2nya adalah menjadikan colorguard salah satu cabang di OLympic games. Dan dia sedang melakukan persiapan untuk mewujudkannya.Sebulan terakhir ini,justin bertugas di Thailand menjadi salah satu konsultant di satu unit disana.  Pria yg gemar mencoba kopi dan makanan dari seluruh dunia,  bercita cita akan membuat satu program tv kusus tentang kopi dari seluruh dunia. Dari sekian banyak jenis kopi yg dia coba, His favorite is kopi luwak from Indonesia... :)

                                                                          

                            Attapol Klaitong lahir 24 tahun yang lalu, saat ini dia adalah colorguard technician utk Siamyth Drum and Bugle corps. Sebelumnya Attapol juga bekerja sebagai cg technician di Attawit Comercial College,Phranakron university .  Band2 besar ini sudah banyak berprestasi di kejuaraan besar di Thailand. Selain itu attapol juga melatih beberapa unit sekolah top di Bangkok.

Beruntung sekali justin dan Attapol bisa hadir di Indonesia Ekspresi dan berbagi ilmu dan pengalaman untuk kita semua.
    Selama 2 hari 5-6 Mei Justin dan Attapol  bertugas menjadi clinician and judge cg di Indonesia Ekspresi 2012. Dibawah ini adalah koreksi dari mereka berdua untuk kita :)

  
FLAG CLASS by Attapol Klaitong
WEAPON class by Justin and Attapol


And, What Justin and Attapol says about us?
Justin say"

1. Saat melakukan toss, tangan kebanyakan berada diposisi yg salah. Setelah  me release equipmentnya ke udara,posisi tangan(free hands) sering tidak beraturan. Color guard Harus disiplin dalam menempatkan posisi tangan  pada saat equipment di udara dan menangkap equipment dengan  posisi tangan yg benar pula. Banyak terjadi,tangan berada diatas kepala ,menunggu equipmet agar mudah ditangkap. Padahal posisi tangan tersebut justru berbahaya dan membuat equipment tidak tertangkap dengan benar.

Belajar disiplin dengan posisi tangan


2. Titik release equipment yg tidak sama dan tidak seragam. untuk riffle and saberTitik lepas terbaik  berada sejajar disamping mata.

3.Hampir semua cg tidak memperhatikan dan tidak disiplin pada posisi dan postur badan   pada saat melakukan gerakan. Keseragaman sikap dalam pergerakan tubuh. Seberapa tinggi kaki diangkat, seberapa lebar bentangan tangan, tinggi loncatan, posisi kepala, dll. Dan yg paling kelihatan adalah posisi kaki ,hampir sebagian color guard  tidak konsisten dalam melakukan point kaki. Disaat sedang performance kadang kaki melakukan point,kadang cg lupa melakukannya. (ternyata justin benar2 memperhatikannnya :))

berlatih demi plie
a
belajar tendu :)

4. Misintepretasi pada musik, terutama di individual contest cg, "What you  see is what you hear.." Dimana musik dan gerakan harus match. Koreografi harus direncanakan dengan matang, disesuaikan dengan musiknya, seperti  aksen, rythme,pergantian tempo,dinamika .dll. Color guard harus Paham dengan 
Maksud dan tujuan dari musik yg akan kita pergunakan. Supaya bisa berhasil dengan baik menyampaikanny a ( delivered) ke jury dan penonton.
5, Stamina cg dalam melakukan gerakan yg cenderung terlihat kecapekan dan kehabisan nafas sewaktu sedang melakukan performance.. Untuk itu" breathing "sangat penting. Kapan harus Bernafas pun ada aturannya. Dan harus selalu dilatih fisik dan staminanya.
6. Tidak perlu memakai banyak equipment. Malah akan menambah kotor performance. Penggunaan equipment seefisien mungkin, dipergunakan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhannya.
Dan  saya perhatikan,di Indonesia hampir semua  colorguard menggunakan Airblade sbg equipmentnya. Sementara,Penggunaan aairblade di Amerika sudah sangat jarang sekali,hampir tidak ada..

 Attapol say:"
1. Color guard rata2  mengabaikan detaiL. Banyak  cg yang mempunyai skill  dengan vocabulary diatas rata2,  tapi tdk dikuti dengan eksekusi yg menunjang. Sebagian besar  pergerakan banyak terlihat berantakan (messy) karena detail yg diabaikan.

2. Untuk basic warming up cg ,pada intinya semua cg sudah  melakukan basic teknik yg benar.  Kesalahan yang  sering terjadi adalah  penempatan titik2  sudut yg tidak sama saat melakukan gerakan, terutama saat melakukan carving, artikulasi yg kurang jelas,  grip2 yg tidak seragam, saat melakukan toss dan sekali lagi detaiilnya harus lebih di garap.


. Apa yg di bicarakan Justin dan Attapol diatas, harus dijadikan tantangan buat kita. Koreksi dari mereka merupakan PR yg harus segera digarap, yuk kita kerja keras memperbaikinya, semoga  kedepannya, semua  point2 kelemahan kita diatas bisa hilang semuanya! Semangaaaaat!! :)

Nah kalau yg ini pujian dari mereka buat kita "

Color guard Indonesia mempunyai potensi yg besar dan banyak color guard 2 yang berbakat, dengan skill diatas rata2. 

Aditya (Brawijaya)

Kreatifitas nya sangat mengagumkan. Penggarapan show yg terencana dengan baik. Menghasilkan penampilan yg kaya akan seni dan berkwalitas. Shownya Memiliki daya tarik yg tinggi dan sangat menghibur



Penghayatan  karakter dalam melakukan peran rata2 sudah dilakukan dengan baik. Attapol dan Justin kagum dgn pemeran Sherina dari universitas brawijaya dan Geisha by Haslan "Mereka bagus dan sangat total  melakukan peranan nya. "



Justin sendiri  kagum dengan junior class, dimana anak2 usia TK dan SD sudah menjadi  color guard player  dan bermain dengan teknik yg benar dan vocab yg  cukup luas. . Di Amerika di tingkat SMP baru diperkenalkan dengan dunia Drum corps. Karena itu dia tidak bisa membayangkan bagaimana hebatnya anak2 seusia TK di Indonesia apabila continue berlatih sampai usia dewasa. Pasti akan menjadi colorguard hebat setinggkat colorguard WGI dan DCI. Atau bahkan bisa lebih dari itu. :)

aa
The Juniors


Dan akhirnya, Justin and Attapol says
" Terima kasih sudah diberi pengalaman berharga, dan kesempatan  mengenal colorguard di Indonesia,kalian sangat menyenangkan, kami banyak belajar  dari kalian , semoga kita bisa bekerja sama lagi dilain waktu"

Terimakasih juga Justin and Attapol, terimakasih masukan dan pelajaran yang berharga buat kita color guard Indonesia. Terimaksih teman2 dan sahabat untuk suportnya. VIVA COLORGUARD INDONESIA!


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar