Selasa, 06 Maret 2012

TRANSITION ( TRANSISI ) (Pergantian equipment)



TRANSITION(Pergantian equipment)
Oleh: Joe Paul

 
Diterjemahkan oleh: I Wayan Juniartha, SS., M.Hum (Junet Juniartha)



Artikel ini akan membuat program penampilan CG anda menjadi lebih baik, SAYA JANJI. Awalnya saya berencana menyertakan topik ini pada seri artikel yang saya buat, tapi melihat banyak tim CG yang sudah memulai program winter (musim dingin)nya, saya pikir akan membantu untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang akan mereka buat nantinya, jika kita membahasnya sekarang.


Salah satu kesalahan yang paling umum dibuat di dunia per-color guard-an adalah ketakutan terhadap transisi equiptment. Sangat menarik mengetahui, bagaimana momen yang sangat janggal ini dapat menghancurkan aliran gerakan dari sebuah program/ paket yang menarik. Saya akan menolong anda menghindari beberapa jebakan yang ada.

Kita dapat mengurangi seluruh pembicaraan ini menjadi satu konsep yang sederhana. Tugas anda, sebagai seoranng designer (perancang program), adalah membuat equipment berganti entah itu secara luar biasa atau tidak terlihat. Ini berarti anda harus berpikir, mengeluarkan energy, dan perencanaan yang lebih untuk menciptakan hal tersebut. Masalah yang timbul biasanya seorang designer tidak “menciptakan” apapun pada saat momen itu datang, dan itulah sebabnya mengapa momen tersebut tidak tercipta. Kadangkala, jika saya mengkritik seseorang, mereka kan berkata: “Saya tidak mau anda ,melihat ke arah sana.” Anda tahu? Saya melihatnya dan sama sekali tidak indah. (kadang mereka bahkan, dengan kurang hati-hati, bilang pada saya untuk melihat ke arah itu). Setiap moment dalam pertunjukan, dan setiap pemain di lapangan perlu untuk mengkontribusikan sesuatu yang positif pada penampilan. 

Selanjutnya, mari kita membahas tentang kesalahan yang umum dibuat dan beberapa ide yang mungkin bisa membantu memecahkan masalah tersebut.

1.      Buatlah (drill/ staging) berhasil pada saat transisi. Jika anda ingin mengambil equipment dari garis pinggir lapangan (atau tepi lapangan football), rancanglah penempatan pemain sehingga terlihat masuk akal untuk membuat pemain melangkah ke arah tersebut. Tidak ada yang lebih buruk daripada melihat sekelompok Color Guard berlarian ke luar arena untuk mengambil equipment berikutnya.

Anda bisa melakukannya dengan bentuk garis lurus yang bergerak ke arah garis pinggir arena, atau pemain dapat mengibarkan benderanya bergantian atau dalam bentuk acak. Anda juga bisa menggunakan alat bantu (level) apapun, sepanjang itu berguna dalam konteks program/ paket yang anda buat dan alat tersebuat dirancang, dikoreografi, dan ditampilkan sepanjang peralihan menuju pergantian equipment. 

2.      Pertimbangkan beberapa jenis gerakan tangan atau pertukaran. Anda dapat menggunakan ide , satu pemain membawa 2 buah equiptment baik itu ketika memasuki atau keluar dari lapangan, dan setengah kelompok dibiarkan di tengah lapangan sepanjang waktu transisi tersebut. Momen pertukaran tersebut tidak harus dalam bentuk toss yang hebat atau trik-trik gerakan yang rumit. Anda dapat melakukan sesuatu yang sederhana yang menarik dan menciptakan momen-momen yang efektif. Kreatiflah.

3.      Setiap oranng tidak harus mengganti equipment nya pada saat yang bersamaan (Saya sungguh-sungguh). Anda mungkin sudah pernah melihat salah satu tim yang sangat sukses dalam menciptakan efek di mana setiap orang mengibarkan silk yang baru pada saat momen “ledakan” musik terjadi. Alasan kenapa hal tersebut berhasil karena itu dibuat dengan keahlian yang tinggi oleh seseorang yang ahli dalam pengerjaannya.

Pertimbangkan pertukaran dalam dua kelompok, atau empat. Anda bisa menggunakan satu kelompok untuk mengendalikan fokus perhatian, sementara kelompok lain secara DIAM-DIAM keluar arena untuk mengganti equipment. Anda juga bisa menggunakan beberapa jenis efek berurutan/ berentetan untuk mengarahkan mata penonton ke arah tersebut. Kemudian pemain pada urutan pertama dapat menganti equipment ketika mata penonton teralihkan dan mereka bahkan tidak mengetahui pergantian tersebut (pastikan membuat sesuatu yg bernilai (memukau) pada akhir pergantian untuk menyelesaikan ide tersebut).

Beberapa tim menggunakan soloist sebagai titik fokus selama momen pergantian equipment terjadi. Hal ini bisa sangat rumit. Pertama, apakah soloist anda performanya cukup kuat sehingga sang soloist (pria ataupun wanita) dapat menarik perhatian penonton? Kedua,  dapatkah anda menciptakan keseimbangan visualisasi yang baik sehingga penonton termotivasi untuk melihat sang soloist dan bukan sisa pemain yang sedang mengganti equipmentnya.

4.      Koreografilah momen pergantian equipment anda. Jika anda tidak dapat menyembunyikannya, buatlah hal tersebut sebagai bagian dari program. Buatlah semenarik mungkin untuk ditonton. Tidak ada hal yang lebih buruk untuk ditonton selain melihat seseorang berlari sambil membungkuk dan mengambil sebuah bendera dalam 4 hitungan. (hal ini juga berlaku di awal penampilan, setelah mereka menari selama 30 detik dan setiap orang secara “ajaib” berdiri di sebelah flag mereka yang diletakkan di tengah-tengah lapangan. Ya… Anda tidak dapat membodohi semua orang. Kita sudah tahu apa yang akan terjadi.


Beberapa hal untuk dipertimbangkan:
Performance adalah kuncinya. Ketika saya menjuri, saya sering melihat transisi akan terjadi di mata pemain. Mereka lupa bahwa mereka sedang melakukan pertunjukan, dan mereka fokus kepada diri mereka dalam mengawasi equipment selanjutnya yang akan mereka mainkan. Mereka harus cukup percaya diri dalam hal bagaimana pergantian equipment itu akan terjadi, jadi mereka tidak perlu memeriksa bagian depan lapangan untuk menemukan equipment mereka. Mereka juga harus sering diyakinkan bahwa kualitas penampilan pada saat keluar-masuk di waktu transisi itu sangat penting. Beberapa orang tidak memahami hal itu. (akan sangat membantu juga apabila anda memberikan mereka tugas untuk dilakukan. Beberapa koreografer melupakan hal itu. Walaupun hanya sebuah karakterisasi, hal tersebut menugaskan pemain untuk menampilkan sesuatu dan tetap membuat penonton terhunbung dengan mereka).
Property dan Backdrops adalah sebilah mata pedang. Orang berpikir bahwa backdrops dapat membantu menyembunyikan kekacauan akibat pergantian equiptment. Kalau anda tidak berhati-hati, backdrops juga dapat mengarah kepada buruknya staging moment (ketika anda mencoba untuk mejejalkan seluruh pemain anda ke dalam 3 buah backdrops), dan alur yang berulang-ulang (ketika kita tahu bahwa setiap pemain berjalan ke balik backdrops, kita akan segera melihat equipment baru muncul).

Lebih tidak selalu baik. Anda tidak perlu mengenalkan equipment baru untuk setiap ide-ide musikal yang baru. Pikirkan pergantian yang akan anda buat. Anda tidak selalu dinilai berdasarkan banyaknya “benda-benda” berbeda yang anda tempatkan di lapangan. Anda akan mendapatkan poin untuk kualitas ide anda dan pencapaian yang dilakukan pemain anda. Biarkan hal ini menjadi penekanan anda setiap kali.
Selalu suguhkan penonton dengan sesuatu yang berkualitas. Jika anda tidak memberikan hal tersebut, maka penonton akan mencari sesuatu yang bisa dilihat. Semuanya tergantung pada anda dalam memutuskan apa yang ingin anda tunjukkan di masing-masing momen dan menjadi hal yang paling penting di atas pentas/ lapangan. Adalah suatu tantangan logistik untuk membuat semuanya menjadi pas sesuai porsinya dan untuk sebuah tim, itu membutuhkan waktu latihan yang panjang, tapi pada akhirnya menjadi sangat pantas untuk ditonton. 

Keterangan:
Drill: momen transisi yang membutuhkan beberapa chart untuk mencapai titik pergantian equiptment
Staging: momen transisi tanpa chart, tpi menggunakan props/ backdrops untuk pergantian equiptment

Diterjemahkan oleh: I Wayan Juniartha, SS., M.Hum (Junet Juniartha)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar