Pada tanggal 5-6 Mei Indonesia Ekspresi , mengundang 2 clinician color
guard yaitu Attapol Klaitong dan Justin Sparks ke Indonesia utk
melakukan coaching clinic dan judge utk Indonesia Ekspresi 2012.
Akhirnya Untuk pertamakalinya kita bisa belajar dari pelatih2 cg yg
berasal dari luar Indonesia. Thanks to Indonesia ekspresi team.
Who's Justin and Attapol?
|
He always smile :) |
Justin
Sparks ,lahir 29 tahun yang lalu, dan sekarang menetap di Colorado USA. Justin
pernah menjadi member Nothern Light, salah satu grup WGI favorit saya:),
dan Justin juga bergabung dgn Blue Night DCI sbg colorguard. Sekarang
justin aktif melatih unit2 MB di Colorado dan organisasi colorguard
disana, dia juga salah satu pendiri Oracle (dance contemporer). Cita2nya
adalah menjadikan colorguard salah satu cabang di OLympic games. Dan
dia sedang melakukan persiapan untuk mewujudkannya.Sebulan terakhir
ini,justin bertugas di Thailand menjadi salah satu konsultant di satu
unit disana. Pria yg gemar mencoba kopi dan makanan dari seluruh
dunia, bercita cita akan membuat satu program tv kusus tentang kopi dari
seluruh dunia. Dari sekian banyak jenis kopi yg dia coba, His favorite
is kopi luwak from Indonesia... :)
Attapol Klaitong lahir 24 tahun
yang lalu, saat ini dia adalah colorguard technician utk Siamyth Drum
and Bugle corps. Sebelumnya Attapol juga bekerja sebagai cg technician
di Attawit Comercial College,Phranakron university . Band2 besar ini
sudah banyak berprestasi di kejuaraan besar di Thailand. Selain itu
attapol juga melatih beberapa unit sekolah top di Bangkok.
Beruntung sekali justin dan Attapol bisa hadir di Indonesia Ekspresi dan berbagi ilmu dan pengalaman untuk kita semua.
Selama 2 hari 5-6 Mei Justin dan Attapol bertugas menjadi clinician and judge cg di Indonesia Ekspresi 2012. Dibawah ini adalah koreksi dari mereka berdua untuk kita :)
| |
FLAG CLASS by Attapol Klaitong |
|
WEAPON class by Justin and Attapol |
And, What Justin and Attapol says about us? Justin say"
1. Saat melakukan toss, tangan kebanyakan berada diposisi yg
salah. Setelah me release equipmentnya ke udara,posisi tangan(free
hands) sering tidak beraturan. Color guard Harus disiplin dalam menempatkan
posisi tangan pada saat equipment di udara dan menangkap equipment dengan posisi
tangan yg benar pula. Banyak terjadi,tangan berada diatas kepala ,menunggu equipmet agar mudah ditangkap. Padahal posisi tangan tersebut justru berbahaya dan membuat
equipment tidak tertangkap dengan benar.
|
Belajar disiplin dengan posisi tangan |
2. Titik release equipment yg tidak sama dan tidak seragam. untuk riffle and saberTitik lepas terbaik berada sejajar disamping mata.
3.Hampir
semua cg tidak memperhatikan dan tidak disiplin pada posisi dan
postur badan pada saat melakukan gerakan. Keseragaman sikap dalam
pergerakan tubuh. Seberapa tinggi kaki diangkat, seberapa lebar
bentangan tangan, tinggi loncatan, posisi kepala, dll. Dan yg paling
kelihatan adalah posisi kaki ,hampir sebagian color guard tidak konsisten dalam melakukan point kaki. Disaat sedang performance kadang kaki melakukan point,kadang cg lupa melakukannya. (ternyata justin benar2 memperhatikannnya :))
|
berlatih demi plie |
a |
belajar tendu :) |
4.
Misintepretasi pada musik, terutama di individual contest cg, "What you see is what you hear.." Dimana musik dan gerakan
harus match. Koreografi harus direncanakan dengan matang, disesuaikan
dengan musiknya, seperti aksen, rythme,pergantian tempo,dinamika .dll. Color guard harus
Paham dengan
Maksud dan tujuan dari musik yg akan kita pergunakan. Supaya bisa berhasil dengan baik menyampaikanny a ( delivered) ke jury dan penonton.
5,
Stamina cg dalam melakukan gerakan yg cenderung terlihat kecapekan dan
kehabisan nafas sewaktu sedang melakukan performance.. Untuk itu" breathing
"sangat penting. Kapan harus Bernafas pun ada aturannya. Dan harus
selalu dilatih fisik dan staminanya.
6. Tidak perlu memakai banyak equipment. Malah akan
menambah kotor performance. Penggunaan equipment seefisien mungkin,
dipergunakan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhannya.
Dan saya perhatikan,di Indonesia hampir semua colorguard menggunakan Airblade sbg
equipmentnya. Sementara,Penggunaan
aairblade di Amerika sudah sangat jarang sekali,hampir tidak ada..
Attapol say:"1. Color guard rata2
mengabaikan detaiL. Banyak cg yang mempunyai skill dengan vocabulary diatas rata2,
tapi tdk dikuti dengan eksekusi yg menunjang. Sebagian besar pergerakan
banyak terlihat berantakan (messy) karena detail yg diabaikan.
2.
Untuk basic warming up cg ,pada intinya semua cg sudah melakukan basic
teknik yg benar. Kesalahan yang sering terjadi adalah penempatan titik2 sudut
yg tidak sama saat melakukan gerakan, terutama saat melakukan carving,
artikulasi yg kurang jelas, grip2 yg tidak seragam, saat melakukan toss
dan sekali lagi detaiilnya harus lebih di garap.
. Apa yg di
bicarakan Justin dan Attapol diatas, harus dijadikan tantangan buat kita.
Koreksi dari mereka merupakan PR yg harus segera digarap, yuk kita kerja
keras memperbaikinya, semoga kedepannya, semua point2 kelemahan kita
diatas bisa hilang semuanya! Semangaaaaat!! :)
Nah kalau yg ini pujian dari mereka buat kita "Color guard Indonesia mempunyai potensi yg besar dan banyak color guard 2 yang berbakat, dengan skill diatas rata2.
|
Aditya (Brawijaya) |
Kreatifitas
nya sangat mengagumkan. Penggarapan show yg terencana dengan baik.
Menghasilkan penampilan yg kaya akan seni dan berkwalitas. Shownya Memiliki daya tarik yg tinggi dan sangat menghibur
Penghayatan
karakter dalam melakukan peran rata2 sudah dilakukan dengan baik.
Attapol dan Justin kagum dgn pemeran Sherina dari universitas brawijaya dan Geisha by Haslan
"Mereka bagus dan sangat total melakukan peranan nya. "
Justin sendiri
kagum dengan junior class, dimana anak2 usia TK dan SD sudah menjadi
color guard player dan bermain dengan teknik yg benar dan vocab yg
cukup luas. . Di Amerika di tingkat SMP baru diperkenalkan dengan dunia Drum
corps. Karena itu dia tidak bisa membayangkan bagaimana hebatnya anak2
seusia TK di Indonesia apabila continue berlatih sampai usia dewasa.
Pasti akan menjadi colorguard hebat setinggkat colorguard WGI dan DCI.
Atau bahkan bisa lebih dari itu. :)
aa |
The Juniors |
Dan akhirnya, Justin and
Attapol says
" Terima kasih sudah diberi pengalaman berharga, dan
kesempatan mengenal colorguard di Indonesia,kalian sangat menyenangkan, kami banyak belajar dari
kalian , semoga kita bisa bekerja sama lagi dilain waktu"
Terimakasih
juga Justin and Attapol, terimakasih masukan dan pelajaran yang berharga buat kita color guard Indonesia. Terimaksih teman2 dan sahabat untuk suportnya. VIVA COLORGUARD INDONESIA!
.